Kondisi Sosial Ekonomi Pulau Seribu yang Jarang Orang Tahu

Kondisi sosial ekonomi Pulau Seribu sangat menarik untuk dibahas, Bukan tanpa alasan, kepulauan yang terletak di sisi utara DKI Jakarta ini masih menyimpan banyak misteri yang belum banyak orang tahu. Tentu saja hal ini malah semakin membuat orang-orang penasaran.

Seperti kita ketahui, Pulau Seribu menjadi salah satu destinasi wisata terpopuler beberapa waktu belakangan ini. Dari mulai masyarakat biasa hingga para selebriti mengantri berkunjung ke berbagai destinasi yang ada di dalam wilayah kepulauan satu ini.

Ketika kita membahas sebuah destinasi wisata, tentu tidak akan lengkap tanpa membahas kondisi sosial ekonomi yang ada di dalamnya. Bagi sebagian orang, hal ini juga menjadi salah satu daya tarik yang tidak kalah wajib untuk dieksplorasi.

Tentu saja hal ini berlaku untuk semua destinasi pariwisata. Termasuk salah satunya adalah kepulauan Seribu ini. Tidakkah Anda penasaran dengan apa yang masyarakat setempat lakukan? Bagaimana kondisi sosial dan perekonomian mereka? Bagaimana kondisi aspek kemasyarakatan penting lainnya?

Bagaimana Kondisi Sosial Ekonomi Pulau Seribu?

Fakta Pulau Cipir kepulauan seribuSebagai wilayah kepulauan, tentu saja masyarakat di wilayah satu ini tinggal pada beberapa koloni yang berbeda. Hal ini dikarenakan Kepulauan Seribu sendiri terdiri atas ratusan pulau berukuran kecil. Diantara ratusan pulau yang ada, sebagiannya sudah terpenuhi.

Ada juga puluhan pulau yang sama sekali tidak berpenghuni dan belum ada yang melakukan eksplorasi di dalamnya hingga saat ini. Alasan tersebut membuat kondisi sosial ekonomi Pulau Seribu terlihat sangat variatif. Lantas bagaimana kondisi aktualnya saat ini? Langsung saja simak detailnya disini.

Komposisi dan Sebaran Penduduk

pulau pramukaBicara sebaran dan komposisi penduduk tentu tidak akan lepas dari yang namanya jumlah jiwa yang menempati sebuah wilayah. Berdasarkan data sensus yang didapat dari Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, seperti inilah persebaran penduduk di wilayah tersebut saat ini. .

Total penduduk di wilayah Kepulauan Seribu pada tahun 2008 mencapai 13.190 jiwa orang. Para penduduk ini tersebar di beberapa kelurahan diantaranya adalah :

  • Kelurahan Pulau Panggang dihuni oleh 5.486 jiwa
  • Kelurahan Pulau Kelapa dihuni oleh 5.555 jiwa
  • Kelurahan Pulau Harapan dihuni oleh 2.149 jiwa

Terlihat dengan jelas kalau Pulau Harapan menjadi pulau dengan jumlah penduduk yang paling sedikit. Sedangkan jumlah penduduk terbanyak ada di Pulau Kelapa. Hal ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi Pulau Seribu.

Namun jika kita bicara kepadatan penduduk yang ada di dalamnya, tentu saja dibutuhkan perhitungan lain. Pertama, luas dari masing-masing pulau yang ada di wilayah Kepulauan Seribu ini cukup variatif.

Ada yang luas dan ada yang kecil. Namun mayoritasnya terdiri atas gugusan pulau kecil yang membentuk rumpun. Karenanya dibutuhkan data yang lebih detail untuk mengukur kepadatan penduduknya.

Pendidikan Masyarakat di Kepulauan Seribu

Membahas kondisi sosial ekonomi Pulau Seribu tidak akan lengkap tanpa membahas bagaimana kondisi dan kualitas pendidikan yang ada di dalamnya. Jika merujuk pada Laporan yang dirilis oleh pemerintah setempat tahun 2010, taraf pendidikan di wilayah satu ini terbilang rendah.

46% dari total masyarakat yang ada di wilayah ini adalah lulusan SD. Ini merupakan sebuah indikator utama yang memperlihatkan kalau SUmber Daya Manusia di wilayah tersebut masih perlu pembenahan. Bahkan pembenahan yang dilakukan harus benar-benar serius.

Bagaimanapun juga, kondisi sosial ekonomi Pulau Seribu dalam taraf pendidikan ini akan berpengaruh terhadap mata pencaharian yang dimiliki oleh penduduk setempat. Saat ini mayoritas penduduk Kepulauan Seribu memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Mungkin hal inilah yang membuat mereka menyepelekan pendidikan.

Dari laporan yang diberikan oleh pemerintah setempat, bisa diambil kesimpulan kalau di Kepulauan Seribu ini ada beberapa penduduk yang sudah mengikuti jenjang pendidikan atas. Namun sebagian besar dari mereka hanya memiliki pendidikan setara atau bahkan tidak menamatkan SD.

Suku dan Ras

Kondisi sosial ekonomi Pulau Seribu juga dipengaruhi oleh berbagai jenis suku dan ras yang ada di dalam kawasan tersebut. Seperti kita ketahui, Kepulauan Seribu ini sangat dekat dengan ibukota. Tidak heran kalau kemudian suku yang menempati wilayah satu ini terbilang sangat kompleks.

Kabupaten Administratif satu ini dihuni oleh penduduk dari berbagai suku mulai suku Betawi, suku Jawa hingga suku Bugis. Ada juga penduduk yang mengklaim diri mereka sebagai penduduk Pulo. Artinya mereka yang menempati pulau atau wilayah.

Pariwisata

Sebagian besar wilayah Kepulauan Seribu telah bertransformasi menjadi destinasi wisata populer kelas dunia. Pemerintah juga melindunginya dengan menciptakan Taman Nasional Kepulauan Seribu. Sudah tentu ada banyak sekali potensi wisata yang bisa Anda temukan di dalam kawasan satu ini.

Secara otomatis hal ini juga akan berpengaruh besar terhadap kondisi sosial ekonomi Pulau Seribu di masa depan. Wilayah satu ini diuntungkan oleh lokasinya yang sangat berdekatan dengan DKI Jakarta. Jadi ada banyak fasilitas transportasi yang bisa digunakan.

Ada banyak sekali destinasi wisata yang bisa Anda kunjungi di dalam wilayah Taman Nasional satu ini. Diantaranya adalah melakukan diving atau menyelam, wisata edukasi penanaman mangrove, berenang dan berjemur di pesisir pantai, hingga berkemah dan menikmati kuliner yang tersedia.

Selain itu Anda juga bisa melihat penangkaran dan rehabilitasi karang. Ada juga beberapa jenis hewan langka yang bisa Anda lihat di kawasan satu ini seperti misalnya penyu hijau dan penyu sisik. Seiring dengan berjalannya waktu, fasilitas pariwisata yang ada di Kepulauan Seribu ini juga semakin meningkat.

Hanya saja kendala utama pengembangan wilayah terletak pada lokasi pulau yang saling berjauhan. Seperti sudah kami bahas sebelumnya, kawasan Kepulauan Seribu ini terdiri dari 76 Pulau utama dimana hanya 20 saja yang sudah mendapatkan sentuhan pengembangan sebagai tempat wisata.

Dari 76 pulau tersebut, baru 6 buah pulau saja yang dihuni secara tetap oleh masyarakat setempat. Sisanya dikuasai oleh perorangan dan beberapa badan usaha. Namun hal ini tidak lantas menjadi hambatan bagi pemerintah untuk mengembangkan kondisi sosial ekonomi Pulau Seribu.

Mata Pencaharian Penduduk

Mayoritas penduduk kepulauan seribu berprofesi sebagai nelayan. Tentu saja hal ini dipengaruhi oleh kawasan Kepulauan Seribu yang memang didominasi oleh perairan dan pulau pulau kecil. Sebagian lain berprofesi sebagai pedagang.

Namun ada juga persentase kecil dari penduduk setempat yang merantau ke ibukota untuk bekerja sebagai pegawai, pedagang, hingga penyedia jasa transportasi. Pada intinya hal ini berpengaruh besar terhadap kondisi sosial ekonomi Pulau Seribu.

Sarana Transportasi

Karena berada di wilayah perairan, sarana transportasi utama yang bisa Anda temukan di wilayah satu ini adalah perahu tradisional ataupun boat. ada beberapa pelabuhan yang memiliki rute langsung ke Kepulauan Seribu. Diantaranya adalah Kaliadem, Marina, Rawasaban, Muara Angke, Mauk, Kronjo dan Muara Kamal. Sedangkan untuk angkutan darat Anda bisa menggunakan kendaraan roda 4 ataupun roda dua.

Dulunya ada fasilitas untuk kendaraan udara di wilayah Pulau Panjang. Namun fasilitas tersebut sudah ditutup dan tidak bisa digunakan lagi. Namun Anda masih tetap bisa berkunjung dengan fasilitas udara melalui helipad yang ada di beberapa resort setempat.

Kedepannya bukan hal yang tidak mungkin jika wilayah satu ini akan mendapatkan pengembangan yang lebih signifikan. Tentunya berbagai pengembangan yang dilakukan oleh pemerintah akan memberikan dampak positif terhadap kondisi sosial ekonomi Pulau Seribu.